Rabu, 02 Agustus 2017

Jangan Lupa Bahagia


Saya yang menang!

Selalu ada saja momen di mana kita melupakan usia dan label mahasiswa tua. Salah satunya dengan melakukan permainan Pancasila Lima Dasar (begitulah sebutannya di daerah kami).

Diawali dengan menyebutkan judul lagu beserta nama penyanyinya. Tak jarang kami hanya menyebutkan lagu tanpa nama penyanyi karena lupa, lalu disambut teriakan tak setuju dari peserta yang lain karena tak mengenal lagu itu dan dianggap hoaks, di situasi seperti ini Google adalah jalan keluar.

Stok abjad untuk lagu sudah habis, berikutnya salah seorang menyarankan tentang nama-nama negara yang langsung saya tolak habis-habisan. Pasalnya, saya tidak banyak tahu. Menggunakan kekuatan saya sebagai satu-satunya perempuan di meja itu, saya harus menang. Nama negara dibatalkan secara aklamasi, diganti dengan nama daerah/kota di Indonesia, yeaay!

Entah, sepertinya nilai mata pelajaran Geografi/IPS kami dulu agak buruk, banyak waktu yang kami perlukan untuk berpikir sambil tertawa. Tak heran jika muncul nama-nama daerah/kota baru yang absurd asal diceploskan oleh para peserta, sudah pasti tak ada di peta. Jika sudah mulai hilang akal, ada saja yang menyebutkan nama daerah di luar negeri.

Beralih lagi ke nama-nama hewan. Sampai pada huruf N, ada yang menyebutkan NAGA, tetapi ditolak secara aklamasi karena itu dianggap hanya mitos. Sudah ada juga yang menyebut nyamuk dan (burung) nuri, tinggal dua orang lagi. Ajaibnya, ada yang berseru “Nasi Ayam” dengan alasan "Kan tetap ada ayamnya. Itu, kan, hewan!" ditolak tanpa perlu aklamasi.

Permainan ini membuat meja kami gegap gempita. Banyak tawa, teriakan, umpatan, sakit perut, dan keringat. Kami menguap, gerah, mungkin karena terlalu emosional. Kebanyakan saya hanya sibuk tertawa tanpa berpikir untuk menyerukan jawaban, bagaimana bisa berpikir kalau mereka saling serobot menyebut kata-kata yang absurd? Sebagai yang cukup sering kalah, tangan saya sudah memerah karena kena detti – begitulah sebutannya di daerah kami – dari mereka.

Oke, pesan moralnya adalah jangan lupa bahagia dan jangan lupa umurmu berapa. See you!

1 komentar:

  1. Uuuhhh 😅😅...sepertinya sy tau siapa yg menyebutkan NASI AYAM 😂😂.
    Diooooooo

    BalasHapus

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo