Selasa, 16 Oktober 2018

Apa Pertanyaan Kehidupanmu?



“If we take care of the moments, the years will take care of themselves.” ―Question Diary
(Kalimat sambutan yang menyenangkan.)

Kalau Facebook bertanya “Apa yang Anda pikirkan sekarang?” Maka aplikasi ini bertanya “Apa pertanyaan kehidupanmu?” Tempat di mana kita bisa mendapatkan pertanyaan-pertanyaan seputar kehidupan. Namanya Question Diary atau Diari Pertanyaan.

Betapa senangnya, ternyata ada sebuah aplikasi yang bisa membebaskan kita untuk bertanya dan mendapat pertanyaan. Sebuah aplikasi yang sederhana, tetapi terasa sekali manfaatnya―khususnya ke saya. Pertanyaan yang diajukan pada kita tidak terprediksi, tidak bisa kita duga-duga, jadi kejutan.

Sebagaimana seorang introver, saya menyukai aplikasi ini. Apa hubungannya? Introver agak kewalahan atau kurang tertarik dengan basa-basi atau obrolan ringan, kami lebih menginginkan percakapan yang mendalam, tentang kehidupan, tentang sains, tentang dunia, dan banyak lagi.

Di aplikasi ini memungkinkan kita ‘bercakap’ (bertanya dan menjawab) secara virtual. Ini memudahkan kami―introver―untuk berkomunikasi, membahas sesuatu tanpa memandang orang yang memberikan pertanyaan atau jawaban adalah stranger/orang asing, karena ini virtual, kami tidak perlu bertatap muka. Dan yang juga tak kalah penting, ini via teks. Kami bisa berpikir mendalam dulu sebelum merespons. Aplikasi yang cocok sekali untuk introver!

Setelah beberapa hari saya menggunakannya, saya bisa menarik kesimpulan seperti di bawah ini.
Kelebihan: 
1. Mendapat pertanyaan setiap harinya (bisa juga sesuai keinginan). Pertanyaannya tentu banyak sekali dan sangat menarik. 
2. Punya kesempatan untuk berpikir, apa jawabannya? Bermanfaat sekali, dengan adanya berbagai pertanyaan itu membuat saya diam sejenak dan berpikir. Karena sering kali pertanyaannya tak terduga atau sama sekali belum pernah saya pikirkan. Ada juga pertanyaan yang sederhana, saya tahu, saya pernah merasakannya, tetapi tetap membutuhkan sesi berpikir untuk menyelam lebih dalam ke masa lalu untuk mengamati, menyeleksi, lalu menemukan jawabannya. 
3. Menjawab sepuas hati. Di kolom respons atau jawaban saya bisa mengetikkan jawaban sepuas saya, jadi tidak khawatir ada pembahasan yang terpotong karena batasan karakter. Sebenarnya saya tidak tahu apakah ada batasannya atau tidak, tetapi sejauh ini, saya bisa berceloteh sepanjang apa pun yang saya inginkan. 
4. Bisa mengajukan pertanyaan. Siapa pun yang juga menggunakan aplikasi ini bisa menjawabnya. Ada bagian tersendiri yang merangkum pertanyaan-pertanyaan dari para pengguna ini. Dan yang memberi respons atau jawaban―sejauh ini―juga positif. 
5. Self-healing. Sesuai pengamatan saya, pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para pengguna lebih banyak mengarah ke kehidupan atau kepribadian, mengenai beragam masalah dan kekhawatiran. 
6. Kami (para pengguna) saling menguatkan. Walaupun lebih ke sesi tanya jawab, tetapi ada kalanya pengguna justru curhat, meminta saran, komentar, dan nasihat terhadap keadaannya. Di kolom jawaban, kami lalu saling memberikan semangat, motivasi, dan sebagainya.

Kekurangan: 
1. Tidak bisa mention akun lain, ketika memberikan respons atas suatu pertanyaan, padahal di kolom jawaban itu berpeluang besar untuk para pengguna berdiskusi atau saling memberi respons. 
2. Tidak ada notifikasi. Kita tidak bisa tahu apakah sudah ada orang yang menjawab pertanyaan kita, kita juga tidak tahu apakah di pertanyaan orang lain―yang pernah kita jawab pertanyaannya―ada feedback/respons balik, karena tidak bisa mention itu tadi. 
3. Alarm hanya bisa diatur satu kali dalam sehari. Alarm ini berfungsi sebagai pengingat bahwa kita mendapatkan pertanyaan baru di hari ini. Namun, sayangnya hanya bisa satu kali, sedangkan bagi orang seperti saya, sangat ingin bisa mendapatkan pertanyaan (otomatis) beberapa kali dalam sehari. Karena tidak bisa pakai alarm berkali-kali, jadi saya mengklik ‘pertanyaan berikutnya’ jika sedang ingin mendapatkan pertanyaan lain. 
4. Tidak ada catatan waktu. Tidak begitu penting, tetapi penting juga, hehehe. Di aplikasi ini sama sekali tidak ada catatan waktu, jam berapa saya dapat pertanyaan dan menjawabnya, jam berapa saya mengajukan pertanyaan, jam berapa orang-orang memberikan jawaban atas pertanyaan saya. Tidak ada. Hanya ada keterangan tanggal itu pun di pertanyaan yang diajukan oleh aplikasinya saja.


Berdasarkan apa yang saya amati, para penggunanya tidak memakai ID nama asli (sama seperti saya, tentunya) jadi privasi tetap aman. Ada beberapa ID yang saya hafal karena cukup sering memberikan jawaban/respons di pertanyaan-pertanyaan orang lain. Walaupun saya tidak tahu siapa dan seperti apa orangnya, tetapi saya bisa mengasumsikannya sebagai orang baik, ada yang tipikal pejuang, ada sebagai orang yang terluka, ada juga yang senang mencari tahu (karena sering bertanya balik), ada juga yang bijak, de el el. Umumnya, semua baik.

Saya mengatur alarm aplikasi ini di jam 22.30. Sengaja jam setengah sebelas malam, karena kerjaan (normalnya) selesai jam sepuluh, lalu beres-beres, sehingga di jam itu saya sudah bisa santai. Jadi, di jam segitulah saya akan mendapatkan pertanyaan baru. Bisa fokus, sambil rebahan, berpikir, dan introspeksi diri. “Apa kamu lelah hari ini?” Ini hanyalah salah satu yang diajukan pada saya. “Apa kamu merasa melakukan kesalahan hari ini?” ada juga “Kapan kamu benar-benar merasa bahagia?” dan masih banyak lagi. Oh, sungguh menyenangkan.

Saya menggunakan fitur kunci aplikasi ini dengan kode angka. Sama seperti pada aplikasi lain, pada saat hendak membuka aplikasi itu saya akan diarahkan untuk memasukkan kode angkanya dulu. Nah, pada saat itu pun saya diberi pertanyaan. “Ini rahasia. Kamu bisa merahasiakannya, kan?” Oh, well ....

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo