Entah. Apa dia
percaya padaku?
Dia memintaku
menunggu, atas apa yang dia janjikan.
Entah. Apa dia
akan menepati?
Yang kutahu, aku
percaya padanya.
Oh ... ini
sungguh mendebarkan.
Jika nanti ia
lupa, melupakan, atau memang tak pernah berniat,
Tak apa buatku untuk
terus menunggu. Karena dia telah memintaku.
Bukan bodoh. Aku
hanya memercayainya.
Aku akan
menunggu untuk waktu yang lama, sampai aku lupa
―dan bagaimana
aku bisa lupa bila ini begitu mendebarkan?
0 komentar:
Posting Komentar