Rabu, 21 Februari 2018

Rindu Indomie Coto Makassar (JILID 1)


Makan mi instan terlalu banyak memang tidak baik bagi kesehatan. Tapi saya tetap mengonsumsinya, terutama di saat sedang sangat ingin, sedang bosan dengan makanan yang ada, atau memang saat itu tidak ada makanan lain. Oleh karena itu, saya tentu punya mi instan favorit, Indomie Coto Makassar.

Di rumah orang tua saya di Muna Barat saya bisa mendapatkan Indomie Coto Makassar dengan sangat mudah. Ketika saya harus tinggal di Kendari dan kuliah di sana, saya pun masih dengan mudahnya menemukan mi tersebut. Namun, begitu keluar dari Sulawesi … oh, yeah ….

Hidup Dalam Hening


Jauh hari sebelum saya meninggalkan Kendari, saya sudah berencana untuk hidup diam-diam. Dalam artian tidak memublikasikan di mana saya berada atau tinggal. Saya punya alasan khusus mengenai hal itu, yang kemudian belakangan ini alasan untuk hidup diam-diam semakin terasa kental.

Tentang Blog Ini

Blog ini saya tujukan untuk menyimpan dan membagikan tulisan-tulisan saya tentang aktivitas, kehidupan, pemikiran-pemikiran, karya-karya, curhatan, dan catatan keseharian saya. Yang terpenting, saya menulis di blog ini juga sebagai wadah pelatihan saya dalam mendisiplinkan diri untuk menulis. Walau saya tampaknya tidak menghasilkan karya nyata―dalam bentuk buku―dalam jangka waktu yang cukup lama, tetapi tetap ada blog yang mengharuskan saya untuk menulis.

Saya memang tidak akan menyebutkan lokasi ataupun hal lain dan bahkan beberapa nama yang bersangkutan. Saya akan menggantinya dengan penyebutan X, Y atau huruf lain dan angka-angka. Setidaknya saya bisa terus menulis dan berbagi―sekaligus sedikit “pamer”―dengan tulisan yang lebih panjang dan lebih jelas dari apa yang saya unggah di Instagram.

Toh “pamer”nya pun kali ini tidak terlalu blak-blakan. Alamat blog ini memang saya sisipkan di akun Instagram saya, tetapi saya rasa tidak banyak yang menyadari kalau posting-an blog ini semakin bertambah. Bagi mereka yang hanya melihat caption Instagram tentu hanya tahu secuil dari apa yang sebenarnya saya ingin bagikan, dan itu insyaallah akan ada di blog (walau tidak semua).

Sesekali mungkin saya akan bilang dalam caption dan mengarahkan pembaca untuk sampai di blog saya, itu kalau memang sangat perlu. Dan bagi kalian yang ingin membagikan tulisan-tulisan di blog ini pun silakan, tetapi tetap berikan sumber ataupun link yang langsung mengarah ke blog ini.

Nah, ada lima label dalam blog ini. Aneka Karya akan menampilkan karya-karya saya, entah puisi, cerpen, handmade, ataupun karya lainnya―hanya yang ingin saya bagikan. Catatan memuat banyak banyak catatan tentang berbagai hal, walaupun tampaknya seperti curhatan, tetapi ada catatan/pesan di dalamnya, entah saya tujukan untuk diri sendiri ataupun orang lain.

Dear Nano sebenarnya hampir sama isinya dengan label Catatan, tetapi di sini akan lebih seperti diari. Ketika orang lain menggunakan dear diary maka saya menggunakan ‘nano’. Kenapa nano? Tahu permen Nano-Nano? Saya terinspirasi dari situ, ingat slogannya “manis, asam, asin, ramai rasanya!” *bacanya enggak usah pakai nada* Nah, isi label ini pun begitu, ramai rasanya dengan beraneka cerita dan curhatan sehari-hari saya, yang kadang manis, kadang asam, kadang asin.

FarmVille 2 khusus berisi ulasan saya tentang game ini. Game yang sudah bertahun-tahun saya mainkan. Tadinya ingin menggabungkannya dalam lebel Ulasan, tetapi urung, saya ingin memberinya tempat tersendiri.

Ulasan isinya berbagai hal yang memang ingin saya ulas. Dan sangat mungkin terjadi dari sudut pandang saya yang subjektif. Entah mengulas tentang film, buku, lagu, ataupun hal-hal lainnya.

Sekian :D

Selasa, 13 Februari 2018

Sebutan Unik

Di ibu kota ini saya tinggal bersama Mbak Oka. Dia sebenarnya tante saya, tetapi tidak mau dipanggil ‘Tante’, ‘Bibi’, atau―yang lebih Jawa―‘Bulik’. Dia hanya mau dipanggil seperti itu kalau nanti dia sudah punya anak. Well … dia memang belum menikah. Dan saya hanya enam tahun lebih muda darinya.

Sabtu, 10 Februari 2018

Blog yang Manis

Beberapa minggu yang lalu saya mencari referensi di Google untuk membantu penyelesaian pekerjaan saya. Namun tanpa sengaja saya membuka sebuah artikel dalam blog yang sangat menakjubkan―tentunya juga membantu pekerjaan saya.

Dari tulisan pertama yang saya baca di sana―di blog itu maksudnya―saya kemudian mengurungkan menambah tempat kerja. Maksud saya, menambah pekerjaan dengan bergabung di perusahaan/instansi―apalah namanya itu―yang lain. Surat lamaran yang sudah setengah jadi itu akhirnya tidak saya lanjutkan.

Rabu, 07 Februari 2018

Jatuh Cinta pada Pekerjaan

Mungkin memang belum saatnya saya menuliskan secara detail apa pekerjaan saya. Namun, saya bisa membahas hal-hal lain berkaitan dengan itu. Misalnya, kecintaan saya pada pekerjaan ini.
 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo