Sabtu, 28 April 2018

Baca Sampai Habis


“Kalau kita tidak mau membentuk kebiasaan baik kita,
maka kebiasaan buruk sedang membentuk kita.”
―Hoeda Manis


“Tuhan bersahabat dengan diam. Kembang tumbuh tanpa kata,
dan bulan bergerak tanpa berisik.”
―Hoeda Manis


Halo … pembaca blog! Rindu, nih. (Ngomong sama diri sendiri).

Kamis, 12 April 2018

Menjadi Manusia Karena “Life of Pi”



“Orang bisa terbiasa dengan apa pun―termasuk membunuh.”
―Pi Patel dalam Life of Pi

Novel ini saya dapatkan secara tak sengaja, pada sebuah toko buku, terselip di pinggiran rak, hanya satu, sudah terlepas dari plastik pembungkusnya. Jika buku lain banyak yang dipajang dalam posisi menghadap ke depan, novel “sebatang kara” ini posisinya menyamping dengan bagian punggung di sisi dalam rak (bukan sisi luar). Karena penasaran apa judulnya, saya menarik sedikit buku itu hingga keluar setengahnya dari rak. Dan di sana tertera… “Life of Pi”. Dalam gerakan tergesa-gesa saya menarik seutuhnya buku itu keluar dari rak, beralih ke pelukan saya dan tak saya lepas-lepas lagi. Tak perlu banyak pertimbangan untuk memutuskan membeli buku ini, saya tahu ini novel bagus.

Rabu, 11 April 2018

Menghayati Rumah



Senang sekali rasanya bisa menghayati rumah-rumah. Di mana pun itu, apa pun bentuknya. Namun proses menghayati itu selalu hanya sekelebat, wajar karena saya melihat rumah-rumah itu sambil jalan, entah naik motor, mobil, atau angkutan lainnya.

Cukup sering saya menghayati rumah-rumah yang saya lalui. Kalau memang sedang tidak terburu-buru, saya senang tengok kiri kanan melihat rumah-rumah. Apa sih yang sebenarnya saya hayati? Selain bentuknya, saya juga menghayati suasananya. Mereka beda-beda, kalaupun ada perumahan yang bangunannya sama pasti “isinya” beda. Isi di sini bisa merujuk pada hal-hal yang materiel―penghuninya, perabotnya―maupun yang tak tampak, suasana, rasa, aroma, emosi.

Senin, 09 April 2018

Tentang Lantai 2



Buku fiksi saya yang kedua terbit April ini, walau pengerjaannya sudah selesai sejak Desember 2017. Diawali oleh seorang rekan yang mencetuskan keinginannya berkolaborasi menulis bersama saya. Lalu kemudian kami membuat janji temu, 25 Mei di Mbakoy Coffee Kendari.

Minggu, 08 April 2018

V60 Itu Anggun


Minum kopi itu asyiknya manual brew, lebih spesifik lagi… V60. Sejak awal tahu manual brew, saya dikenalkan teknik seduh yang anggun itu. Dan jadilah saya selalu memesan teknik seduh itu setiap kali ngopi.

Sabtu, 07 April 2018

Berpikir



Aku pikir diriku berpikir, tapi nyatanya tak ada yang terpikir. Setelah kupikir-pikir kita tak sepikiran.

Solilokui


Seorang anak sedang memandang dari kejauhan. Aku. Menatap gelisah pada manusia-manusia yang sedang sibuk menebar kata-kata pada halamannya.

Sedangkan aku sibuk pada halamanku sendiri. Oh, benar, itulah yang aku cintai, berbahagia dalam halamanku sendiri. Namun, aku menjadi gelisah dan cemas tak berkesudahan. Aku jarang bisa tenang menikmati bunga-bunga matahari di halamanku.

Rabu, 04 April 2018

Rata-Rata


“Orang rata-rata adalah orang yang terbaik di antara yang terburuk,
atau yang terburuk di antara yang terbaik.”
―David J. Schwartz

Yeah… rata-rata.

Maka, sangat dianjurkan untuk mengerjakan sesuatu dengan sungguh-sungguh. Melakukan yang jauh lebih baik dari apa yang bisa orang lain lakukan. Bekerja lebih keras, belajar lebih giat.

Limpahan Rasa Syukur



Puji syukur saya masih hidup, masih bernapas. Tadi sudah sarapan, sekarang minum teh.

Puji syukur, kelopak mata saya masih berfungsi. Siku dan lutut saya sehat. Kulit tidak ada yang luka.

Senin, 02 April 2018

Rectoverso: Hanya Isyarat



“Aku justru orang yang paling bersedih. Karena aku tahu…
apa yang nggak bakal pernah bisa aku miliki.”
―Hanya Isyarat, Rectoverso.

Belakangan ini saya ingat Rectoverso. Buku karangan Dee Lestari yang lima cerita di dalamnya diadaptasikan menjadi sebuah film omnibus. Dari lima cerita yang difilmkan itu, saya sangat menyukai yang berjudul Hanya Isyarat. Syahduuu banget.
 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo