Senin, 13 Agustus 2018

Lagi Rindu



Sumpah demi apa, ini lagi iseng banget, tulisan ini sebenarnya sudah lama saya rencanakan, tapi baru jadi ditulis sekarang. Itu pun karena tadi ada pemantiknya, sering lupa sih.

Nah, jadi ceritanya ... saya tuh lagi rindu. Eh, tapi bukan rindu yang gimana-gimana loh ya. Saya sedang rindu dengan sebuah pertemanan. Sampai sekarang masih berteman sih, tapi sudah tidak pernah berjumpa lagi, hanya bisa ngobrol via media sosial saja.

Sebenarnya siapa mereka?

Mereka? Ya, ada dua orang. Mereka barista. Orang-orang pertama yang ‘menemani’ proses saya mengenal kopi lebih jauh. Barista pertama yang mengajarkan saya cara menyeduh dan sikap mereka begitu hangat. Saya sangat senang dan bersyukur bisa berteman dengan mereka. Kebetulan kemarin sore saya ngobrol lagi dengan salah satunya―dan memang saya lebih akrab dengan yang satu daripada satunya. Tebersit niatan untuk bilang ‘rindu’ tapi urung. Ya kali, nanti dikira saya ada maksud lain! Kan konyol, hehehe.

Saya sangaaat sangat ingin bertemu mereka lagi, nyeduh bareng, ngopi bareng, ngobrol bareng, terus digratisin kopinya ehehe. Barista goals banget kalau bisa menciptakan chemistry seperti itu dengan costumer-nya―menurut saya. Belakangan ini saya tahu bahwa ternyata mereka sudah pindah kerja di kedai yang sulit untuk  saya jangkau, sudah beda provinsi. Kan iseng kebangetan kalau saya ke sana hanya untuk berkunjung ke kedai, apalagi buta arah.

Sampai sekarang kalau saya ngopi, sering kali teringat mereka, teringat masa-masa ketika saya datang ke kedai itu bersama sahabat. Salah satu hal yang saya rindukan dari Kota Kendari. Mereka adalah orang-orang yang punya pengaruh penting dalam kopi-kopi yang saya kenal.

PS: Buat kalian berdua―yang entah ada keajaiban apa―bisa menemukan tulisan ini, dan kalau kalian merasa, maaf dan terima kasih ya, hehe. Duh, jadi malu. Perlu kalian tahu bahwa saya sangat senang bisa berteman dengan tulus pada kalian :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo