Kamis, 09 Agustus 2018

Surat yang Tidak Jadi Ditulis


(Tulisan ini dikerjakan dalam rangka mengalihkan perhatian dari mood yang kurang baik. Pekerjaan dikesampingkan dulu, bukannya susah untuk dikerjakan, tapi memang lagi enggak bagus saja perasaan ini, halah … sudahlah.)

Jadi, di awal bulan Agustus ini saya menemukan sebuah lomba menulis yang temanya keren banget! “Untuk Kamu, Jodohku: Walau waktu belum mempertemukan, kuharap surat bisa menyampaikan”. Nah … sudah tahu, kan, penerbit mana yang mengadakan lomba ini? Hehe.

Nah, saya sangat bersemangat akan mengikutinya, eh tapi … pada saat mau eksekusi (menulis) malah sering mandek. Ketik hapus, ketik hapus, begitu terus. Sampai akhirnya hari deadline, saya belum menuliskan apa pun. Apa yang membuat saya seperti ini? Padahal, menulis surat untuk kekasih/jodoh bukan hal asing untuk saya lakukan.

Pada akhirnya saya paham, saya tidak tulus menuliskannya. Saya menyadari bahwa surat itu akan dilombakan, teringat iming-iming hadiah, dan saya terus berpatokan bahwa surat itu harus bagus. Nah! Itu yang membuat saya merasa buntu menulisnya, padahal biasanya lancar sampai banjir-banjir susah berhenti dan tangan pegal-pegal (karena tulis tangan).

Sudah, sampai di sini saja ;)

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo