Kamis, 22 Maret 2018

Analogi Rumah Makan Padang



Ilustrasi perumpamaan ini saya dapatkan/baca dari suatu tulisan yang saya lupa di mana. Intinya, bukan saya yang menemukan ide ilustrasi ini, saya hanya mengemasnya dalam versi saya.

Kita omongin blog, yang ada kaitannya dengan rumah makan padang. Bagaimana? Begini, kita tahu ada banyak sekali situs blog pribadi―atau pun lainnya―yang bisa kita temukan. Temanya beda-beda, ditulis oleh orang yang beda-beda, isinya beda-beda, kontennya beda-beda, gayanya beda-beda, dan “beda-beda” lainnya.

Jadi, sungguh tidak adil jika ada pembaca yang mungkin kesasar masuk ke dalam suatu blog, lalu marah-marah karena isi blog itu tidak sesuai dengan keinginan atau pemikirannya. Mari kita buat contoh menggunakan rumah makan Padang. Seperti rumah makan pada umumnya, pasti terdapat plang atau papan nama―atau apa pun―yang memberitahukan bahwa itu adalah rumah makan Padang. Yang tentunya menyediakan makanan khas Padang.

Ketika seseorang datang dan masuk di sana lalu dia meminta nasi pecel, tentu tidak ada. Lalu orang itu marah-marah dan merasa kecewa. Nah, yang salah siapa, coba? Sudah tahu itu rumah makan padang. Kalau tidak suka ya tidak usah masuk di sana, apalagi sampai mencicipi makanannya. Lalu akhirnya misuh-misuh dan menyalahkan penjualnya, itu piye to?

Sama seperti blog, ketika ada orang yang entah bagaimana ceritanya bisa kesasar dalam suatu blog. Melihat sekilas tampilan dan judul-judul yang ada di sana dia merasa kurang suka dan mulai mengernyit―mungkin membatin “blog macam apa ini?”. Jika memang blog itu tidak sesuai keinginan atau sesuatu yang sedang dicarinya ya silakan tinggalkan, namun ada saja orang yang sudah tahu bahwa dirinya kurang suka dengan blog itu tapi masih saja mencoba membaca tulisan-tulisan di sana. Yang kemudian ujung-ujungnya dia semakin marah karena benar-benar tidak sesuai dengan pemikirannya.

Parahnya lagi orang itu bukan hanya marah-marah dalm hati namun memberikan komentar-komentar negatif dan menyalah-nyalahkan penulisnya. Nah, yang salah siapa, coba?

Sekali lagi, yang salah siapa? Kita masing-masing blogger memiliki kebebasan untuk mengisi dan mengatur blognya. Kontennya kan berbeda-beda, kalau kamu mencari blog otomotif lalu ternyata malah masuk ke blog saya yang isinya random dan kebanyakan hanya kisah sehari-hari saya, ya tentu enggak nyambung. Kalau sudah seperti itu ya sudah tidak usah marah-marah sama saya. Lah, yang kesasar siapa coba?

0 komentar:

Posting Komentar

 
©Suzanne Woolcott sw3740 Tema diseñado por: compartidisimo